HAKIKAT LAKI-LAKI

"Saat Ku-ciptakan Laki-laki, aku membuatnya sebagai
pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga
dari bangunan keluarga, dia senantiasa akan berusaha
untuk menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa
aman, teduh dan terlindungi."
"Ku-ciptakan bahunya yang kekar dan berotot untuk
membanting-tulang menghidupi seluruh keluarganya
dan kegagahannya harus cukup kuat pula untuk
melindungi seluruh keluarganya."

"Ku-berikan kemauan padanya agar selalu berusaha
mencari sesuap nasi yang berasal dari tetes keringatnya
sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya
tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapat
cercaan dari anak-anaknya."

"Ku-berikan keperkasaan dan mental baja yang akan
membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya
dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari,
demi keluarganya dia merelakan badannya berbasah
kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan dihembus angin,
dia relakan tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya,
dan yang selalu dia ingat, adalah disaat semua
orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil
dari jerih-payahnya."

"Kuberikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yang
akan membuat dirinya selalu berusaha merawat
dan membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah,
walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan
dan kesakitan kerapkali menyerangnya."

"Ku-berikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha
berjuang demi mencintai dan mengasihi keluarganya,
didalam kondisi dan situasi apapun juga, walaupun
tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya,
melukai hatinya. Padahal perasaannya itu pula yang
telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat
dimana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan
perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila
saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya
agar selalu saling menyayangi dan saling mengasihi
sesama saudara."

"Ku-berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya
untuk memberikan pengertian dan kesadaran
terhadap anak-anaknya tentang saat kini dan saat
mendatang, walaupun seringkali ditentang bahkan
dilecehkan oleh anak-anaknya."

"Ku-berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya
untuk memberikan pengetahuan dan menyadarkan,
bahwa Isteri yang baik adalah Isteri yang setia
terhadap Suaminya, Isteri yang baik adalah Isteri
yang senantiasa menemani, dan bersama-sama menghadapi
perjalanan hidup baik suka maupun duka,
walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji
setiap kesetiaan yang diberikan kepada Isteri, agar
tetap berdiri, bertahan, sejajar dan saling melengkapi
serta saling menyayangi."

"Ku-berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti,
bahwa Laki-laki itu senantiasa berusaha sekuat daya
pikirnya untuk mencari dan menemukan cara agar
keluarganya bisa hidup didalam keluarga sakinah dan
badannya yang terbungkuk agar dapat membuktikan, bahwa
sebagai Laki-laki yang bertanggung jawab terhadap
seluruh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan
sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya,
keuletannya demi kelangsungan hidup keluarganya."

"Ku-berikan kepada Laki-laki tanggung-jawab penuh
sebagai pemimpin keluarga, sebagai tiang penyangga,
agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya.
Dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh
Laki-laki, walaupun sebenarnya tanggung-jawab ini
adalah amanah di dunia dan akhirat."

Perempuan harus menyadari bahwa laki-laki setelah menikah memiliki dua cinta. Yakni cinta dia sebagai anak kepada ibunya dan cinta dia sebagai suami kepada istrinya. Kesadaran ini akan membuat perempuan lebih bijaksana menempatkan diri. Dia akan menjadi istri yang sabar kepada suaminya dan menjadi menantu yang jauh lebih sabar kepada ibu mertuanya. Dan yang menjadi catatan penting seorang istri ketika dia memiliki perbedaan pandangan dengan ibu mertuanya, kewajiban seorang istri adalah banyak mengalah dan bersabar. Karena kesabaran adalah salah satu tanda yang disematkan kepada perempuan-perempuan shalihah yang menjaga mistqan ghazila, ikatan suci yang diatasnya diletakkan tangan para malaikat.Dan pahami juga oleh perempuan yang bernama mertua, bahwa ketika anak laki-lakimu memutuskan untuk menikah, maka sejak saat itu anakmu memiliki dua amanah besar dalam hidupnya yakni amanah dia sebagai anak kepadamu dan sebagai pemimpin bagi istri dan anak-anaknya.Jangan perberat amanahnya dengan sikap mengatur segala urusannya seperti saat ia bayi, biarkan dia membangun rumah tangganya bersama wanita pilihannya. karena dengan begitu, engkau tidak akan pernah kehilangan anak laki-lakimu, tetapi malah engkau mendapakan anak perempuan baru yang akan lebih mencintaimu, lebih dari anak laki-lakimu. PERCAYALAH!. sds

No comments:

Post a Comment