Maafkan diriku bunda,
kadang tak sengaja ku membuat,
relung hatimu terluka,
ku ingin kau tahu bunda,
betapa ku mencintaimu,
lebih dari segalanya.
ku mohon restu, dalam langkahku,
bahagiaku seiring do'amu.
Itu sepenggal bait dari lagu Muara Kasih Bunda, sebuah lagu dari penyanyi dangdut Erry susan. bunda, ibu, mama, atau siapapun panggilannya. intinya beliau adalah seorang perempuan hebat yang telah melahirkan generesi-generasi hebat ke dunia sebagai pelanjut kehidupan. mengingat jasa-jasa beliau yang kadang tak terjelaskan oleh logika dan kata-kata, maka memang sudah sepatutnya beliau di hormati. Surga di telapak kaki ibu. lalu apa yang harus kita berikan pada ibu,agar kita jadi anak berbakti,mampu meraih surga yang ada di telapak kakinya itu? sebenarnya mudah saja, cukup ikuti semua kemauan beliau biar hatinya tenang dan senang, maka do'a terindahnya akan mengalir buat kita. selesai!
Tapi semudah itukah menjadi anak berbakti? karena pada kenyataannnya, membuktikan dan menunjukkan bakti tidak semudah teorinya. tapi tidak berarti tidak bisa. semua orang tua ingin yang terbaik buat anaknya. orang tua akan melakukan dan memberikan semuanya, tanpa melihat siang atau malam, lelah atau tidak, demi membuat anaknya menjadi yang terhebat. begitu pun dengan anak. pastinya akan melakukan apa saja demi membuat orang tuanya bangga. tapi, ternyata semuanya tidak cukup. masih saja terjadi kesalahfahaman antara anak dan orang tua. padahal mereka sudah saling memberi sesuai porsinya mereka. lalu salahnya dimana? salahnya orang tua kah? atau anak yang tidak cukup berbakti?
Sepertinya tidak ada yang salah. semua orang tua ingin anaknya menjadi yang terbaik dan semua anak pun ingin menjadi yang terbaik di hadapan orang tuanya, itu pasti. sayangnya, orang tua dan anak punya paradigma berfikir yang berbeda. orang tua selalu berfikir untuk melakukan segala sesuatu berdasarkan pengalaman yang telah mereka lalui, maka apa yang mereka fikirkan, itulah yang benar. mereka kan sudah duluan makan asam garam. sedangkan para anak, berjiwa petualang yang selalu ingin mencoba dan mencoba. kita nda akan pernah tahu hasilnya kalau tidak dicoba dulu, katanya. wajar jika tidak pernah ketemu titiknya. tapi sekali lagi, bukan berarti tidak ada. karena pertemuan titik itu ada di kata TERBAIK. TERBAIK bisa berarti bahagia, bisa juga berarti sukses, yang harus di fikirkan adalah bagaimana mempertemukan TERBAIK di kepala orang tua dan TERBAIK di kepala sang anak. ini hal yang simple tapi pastinya tidak mudah karena butuh waktu dan proses. proses pembuktian umtuk menjadi yang terbaik sesuai ekspektasi masing-masing walaupun dengan cara yang berbeda. untuk anak, percayalah bahwa keegoisan orang tua dalam membentuk anaknya sesuai keinginann mereka, bukan karena mereka betul-betul egois, tapi karena mereka ingin melindungi kita dari hal-hal buruk yang pernah mereka rasakan agar anknya tidak merasakan hal yang sama. untuk orang tua, tidak ada anak yang dengan ingin melukai orang tuanya walaupun terkadang secara tidak sadar dan tidak sengaja ternyata kami melukai kalian dengan tidak mengikuti semua cita-cita kalian, dengan terkadang membantah saran-saran kalian. kami bukannya tidak tahu berbakti, kami hanya ingin menelaah saja mana yang cocok dengan jiwa kami, mana yang tidak. intinya kami tetap ingin mempersembahkan yang TERBAIK kepada orang tua, walaupun mungkin dengan cara yang berbeda.
Kau inginku menjadi,
yang terbaik bagimu,
patuhi perintahmu,
jauhkan godaan,
yang mungkin ku lakukan,
saat waktuku beranjak dewasa,
jangan sampai membuatku,
terbelenggu,jatuh dan terinjak
Ayah dengarlah,
betapa sesungguhnya ku mencintaimu,
kan ku buktikan,
ku mampu penuhi maumu... SDS
No comments:
Post a Comment