30 hari ternyata tidaklah lama. ramadhan tinggal sehari lagi. semua orang muslim di belahan dunia ini sudah sibuk mempersiapkan segalanya. dari membeli baju baru, mukena dan baju koko baru, serta rencana hidangan di hari yang fitri. idul fitri membuat semua menjadi sama. yang kaya, yang miskin, yang muda, maupun yang tua. semua merayakannya dengan sukacita tanpa batas. betapa indah suasana yang fitri itu.
Di balik hingar bingar menyambut hari raya idul fitri, di tengah hiruk pikuknya kota besar ini, aku menemukan banyak cerita. salah satunya tentang DIA. aku tidak sengaja bertemu dengannya di sebuah acara buka puasa bersama semalam. DIA adalah seorang laki-laki dewasa yang sudah cukup mapan, setidaknya begitu menurutku saat berkenalan pertama dengannya. DIA baik, orangnya supel, toh pekerjaannya marketing, wajar jika komunikasinya bagus. berkenalan dengannya membuatku mendapat pelajaran baru. aku selalu berfikir kalau laki-laki itu semuanya sama saja. egois, selalu mau menang sendiri dan memikirkan dirinya sendiri. tapi dari caritanya, aku baru tahu kalau ternyata laki-laki lebih perfeksionis daripada perempuan.
DIA masih single di umurnya yang sudak terbilang dewasa dengan pekerjaan yang bagus. dia memiliki segalanya. keluarga yang baik, sahabat yang setia, pekerjaan yang pas, dan semua yang indah yang DIA miliki. aku berfikir DIA sangat beruntung menjadi laki-laki. hidupnya begitu sempurna. aku berbagi banyak cerita dengannya. tapi entah mengapa aku merasa ada yang aneh dengannya. tatapannya kosong. entah apa yang di fikirkannya. padahal fikirku hidupnya sudah begitu sempurna. masihkah ada yang mengganjal hatinya? sampai akhirnya aku bertanya padanya tentang persiapannya menjelang idul fitri. tapi jawabannya begitu menyentuhku. DIA yang ku kenal modern, ternyata tidak punya persiapan apa-apa untuk menyambut idul fitri tahun ini. di penghujung ramadhan ini, dia hanya mempersiapkan dirinya untuk berserah pada TUHAN.
BERSERAH PADA tuhan? apa lagi yang dia inginkan. bukannya DIA sudah memiliki semuanya? tapi aku salah. DIA berserah diri pada Tuhannya untuk menemukan hidayah dan mendapatkan ketetapan hati untuk JODOHnya.....???!!!tak ku sangka untuk seorang laki-laki seperti DIA ternyata kesulitan juga menemukan JODOH. Padahal DIA memiliki segalanya. lalu dimana masalahnya? apa karena DIA terlalu sempurna? atau DIA yang terlalu pilih-pilih tipe wanita? tapi sepertinya tidak begitu.
panjang lebar pembicaraanku dengannya akhirnya aku tahu kalau DIA sendiri tidak bisa menemukan makna menikah. terlalu banyak pertanyaan di kepalanya tentang menikah. bagaimana DIA yakin jika wanita yang akan dinikahinya itu betul-betul jodohnya? bagaimana jika ternyata setelah menikah DIA tidak suka dengan wanita tersebut? bagaimana jika DIA tidak mampu menafkahi istri dan anaknya? sudah siapkah DIA jadi imam buat keluarga kecilnya? bagaimana jika DIA tidak bisa bekerja dengan bebas lagi? bagaimana jika penghasilannya menurun karena hal itu? dan berbagai tanya tentang bagaimana berputar-putar di otaknya. DIA tahu jika menikah itu akan menyempurnakan ibadahnya. tapi DIA tidak tahu bagaimana memaknai pernikahan itu sendiri. Mengapa manusia harus menikah?
aku merasa sangat beruntung karena TUHAN memberi ketetapan hati dalam menemukan JODOH tidak begitu lama. alhamdulillah semua dilancarkan sampai pernikahan. dan untuk yang juga telah dimudahkan jalannya dalam bertemu JODOH, semoga mampu memaknai pernikahannya dengan baik. karena ternyata tidak semua orang seberuntung kita. karena ketetapan hati dan hidayah dari TUHAN ITU itu tidak melihat hartamu.
TUHAN, aku yakin ENGKAU mendengar percakapanku dengn DIA. DIA adalah hambamu yang taat padaMU. di penghujung ramadhan ini, DIA tidak minta banyak hal. DIA hanya berharap ENGKAU memberikan ketetapan hati padanya untuk menemukan jodohnya. JODOH yang bisa menjadi penyejuk hatinya. sds
No comments:
Post a Comment